KORANSAKU - Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Kenaikan BBM melakukan aksi penyampaian aspirasi ke Kantor Gubernur dan Pertamina Kalbar pada hari Jumat, tanggal 16 September 2022.
"Alhamdulillah penyampaian aspirasi hari ini oleh perwakilan masyarakat yang tergabung di GERAM diterima dengan baik oleh pemerintah propinsi Kalbar beserta Jajaran dan Pimpinan Pertamina Kalbar. Hadir dalam dialog tadi sore yakni Sekda Kalbar, Asisten 3, Kadis Perikanan dan Kelautan, Kadis Tanaman Pangan, Kadis Pertanian dan Holtikultura, Kadishub Kalbar, Kasat Pol PP Kalbar, perwakilan Dinas Sosial Kalbar, dan Disperindag Kalbar," ungkap Agus Setiadi, Fasilitator Aksi.
Ia menambahkan GERAM diwakili oleh POM, SPM, PSSN, PPM, KTSI, Kelompok Umkm, Kelompok Nelayan, Organisasi Pemuda, Bodygard Ulama, Forum RT Kubu Raya, Club Motor, dan lainnya mengungkapkan terima kasih kepada Pemprov Kalbar yang telah mau menampung dan menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat.
Baca Juga: Ini Kisah dan Asal Usul Nama Kota Pontianak Ibu Kota Kalimantan Barat
"Kehadiran kami hari ini bersama sejumlah elemen masyarakat untuk mendukung perjuangan adik-adik mahasiswa seIndonesia yang telah 2 minggu melakukan aksi dan menegaskan bahwa kami masyarakat memang sangat merasakan dampak kenaikan ini,"tambah Agus.
Sementara itu Ramdan, salah seorang perwakilan nelayan Kakap Kubu Raya menyampaikan bahwa dirinya dan para nelayan sangat mengeluhkan soal akses BBM bersubsidi. Dia mengatakan merupakan kelompok masyarakat yang paling terdampak akibat kenaikan BBM. Karena biaya melaut tinggi melangit karena tembus 16 ribu per liter untuk solar.
"Kenaikan harga bahan bakar ini memberatkan kami para nelayan, sementara hasil tangkapan kami mayoritas tidak naik di penampung besar atau bos" tukas warga desa sepok laut ini.
Ia berharap kepada Gubernur dan Pertamina Kalbar agar segera menindaklanjuti masalah ini. Hampir sepanjang pesisir, semua nelayan kecil pasti merasakan dan mengeluhkan hal yang sama. Hanya nelayan besar saja dan sedikit nelayan kecil yang dapat mengakses BBM bersubsidi ini, sementara sebagian dari nelayan harus pasrah mendapati BBM yang mahal selangit ini.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Bungkam Hongkong 5-1, Kiper Cahya Supriadi Dilarikan ke Rumah Sakit
Artikel Terkait
TPID Kota Pontianak Terima Trofi Penghargaan Bergengsi dari Menko Perekonomian
Dua Gol Ryo Matsumura Bawa Persis Solo Meraih Kemenangan VS Bali United
3 Resep Membuat Ikan Bakar Bumbu Kecap Manis Supaya Gurih dan Lezat
Timnas Indonesia U-20 Bungkam Hongkong 5-1, Kiper Cahya Supriadi Dilarikan ke Rumah Sakit
Ini Kisah dan Asal Usul Nama Kota Pontianak Ibu Kota Kalimantan Barat